Wednesday 17 December 2014

Apa penyebab warna air dalam tambak dalam budidaya udang?

Warna air cukup berpengaruh terhadap kehidupan udang yang dibudidayakan. Warna perairn biasanya dikelompokkan menjadi warna sesungguhnya (true colour) dan warna tampak (apparent colour). Warna sesungguhnya adalah warna yang hanya disebabkan oleh bahan-bahan terlarut karena bahan-bahan tersuspensi yang biasanya menyebabkan nilai kekeruhan tinggi, telah dipisahkan pada penentuan warna sesungguhnya ini. Warna tampak adalah warna yang tidak hanya disebabkan oleh bahan terlarut tapi juga oleh bahan tersuspensi. Warna air diakibatkan bahan organik dan anorganik karena keberadaan plankton, humus, dan ion-ion logam seperti Besi dan Mangan serta bahan lainnya yang dapat menimbulkan warna pada perairan. Bahan-bahan kimia yang terlarut di perairan adalah penyebab warna sesungguhnya.

Agar kita tidak terkecoh tentang warna air tambak kita, maka kita perlu mengetahui apa penyebab warna air tersebut. Apabila kita melihat air berwarna kemerahan itu bisa jadi adanya oksida besi yang terdapat dalam konsentrsi yang cukup banyak. Oksida Mangan mengakibatkan warna kecoklatan atau kehitaman. Kadar Besi 0,3 mg/l dan Mangan 0,05 mg/l sudah dapat menimbulkan warna di perairan  Klasium karbonat (CaCO3) yang berasal dari daerah kapur menimbulkan warna kehijauan pada perairan. Bahan-bahan organik seperti tannin, lignin dan asam humus yang berasal dari dekomposisi tumbuhan yang telah mati menimbulkan warna kecoklatan di perairan. Warna dapat menghambat penetrasi cahaya ke dalam air dan mengakibatkan terganggunya proses fotosintesis.

Warna perairan pada umumnya diakibatkan oleh partikel koloid yang bermuatan negatif, sehingga penghilangan warna ini dapat dilakukan dengan penambahan koagulan (zat penggumpal) yang bermuatan positif seperti Aluminium dan besi (Sawyer dan McCarthy, 1978). Selain disebabkan oleh partikel koloid yang tersupensi, warna perairan juga dapat disebabkan oleh peledakan (blooming) fitoplankton. Dalam budidaya udang warna air yang disebabkan keberadaan plankton yang disenangi adalah warna hijau muda (cincau) dan hijau kecoklatan.

Berapa kadar salinitas air yang baik pada air tambak dan jelaskan cara penggunaan alat pengukur salinitas air?

Salinitas penting diukur pada perairan laut dan payau. Salinitas adalah konsentrasi dari total ion-ion yang terdapat di perairan . Salinitas menggambarkan padatan total di dalam air setelah semua karbonat dikonversi menjadi oksida, semua bromida dan iodida telah diganti oleh klorida, dn semua bahan organik telah dioksidasi. salinitas (kadar garam) menggambarkan kandungan garam-garam yang terlarut dalam air yang membedakan jenis air menjadi tawar, payau dan asin. Salinitas dinyatakan dalam gram/kg atau promil (%0). Salinitas air yang cocok untuk bagi kehidupan dan tertumbuhan krustasea adalah antara 10-30 %0. Salinitas 50 %o udang masih dapat hidup namun pertumbuhannya terhambat. Udang yang kecil masih memerlukan kadar garam 15-25 %0 agar pertumbuhannya optimal, bila umur udang sudah 2 bulan maka kadar garam yang baik untuk pertumbuhannya adalah 25-30 %0. Oleh karena itu salinitas air tambak sebisanya dipertahankan pada 15-30 %0 sebagai salinitas idealnya.

Tambak dengan kadar salinitas lebih dari 28 oC, baik untuk membesarkan udang putih lokal ( P. merguiensis atau P. indicus).  Udang (benur), bahkan kadang-kadang banyak juga yang masuk langsung ke dalam petakan tambak bersama air pasang pada musim tertentu. Pada umumnya kenaikan kadar garam terjadi menjelang musim kemarau. Oleh karena itu keberadaan kolam penampungan (kolam tandon) yang berisi air tawar penting, ketika sumber air mengandung salinitas yang tinggi maka dapat diencerkan dengan air pada kolam tandon.
 
Alat ukur salinitas adalah salinometer dan Refractometer.
Alat yang umum digunakan oleh para petambak baik tambak tradisional, semi intensif, maupun yang intensif adalah Refractometer. Alat ini sangat praktis dibawa ke lapangan dan mudah dioperasikannya. Prinsip kerja Refraktometer ialah memancarkan cahaya yang dilewatkan pada setetes air contoh yang hendak diperiksa, lalu dijadikan petunjuk di dalam alat ini secara tepat dan akurat. Dengan refractometer, bias karena perbedaan suhu tidak terjadi. Pada suhu air berapapun, hasil pengukuran salinitas tetap sama.

Sebelum dipergunakan, terlebih dahulu refractometer dites dengan meneteskan akuades berkadar garam nol. Bila setelah dilihat ternyata ada tanda garis-garis didalamnya tidak menunjukkan pada angka nol, maka putaran pada ujung alat tempat tempat melihat nilai salinitas dapat diputar-putar perlahan sampai garis menunjukkan pada nol tepat.  setelah dilakukan kalibrasi, alat refractometer dapat dioperasikan.

Setelah dipergunakan, refractometer harus dikeringkan dengan lap atau kertas tisu. Caranya basahi kain lap atau kertas tisu dengan air suling, lalu lap kaca alat dengan hati-hati dan merata, sehingga butir-butir garam yang ada pada kaca hilang. Pengukuran salinitas sebaiknya dilakukan dua kali sehari agar dapat dijadikan data nilai salinitas tambak kita. Dampak salinitas tinggi, kelarutan DO di dalam air rendah (cepat jenuh), oleh sebab itu pemasangan kincir untuk menyuplai oksigen perlu dilakukan. Untuk tambak tradisional tanpa kincir, petambak dapat mengaduk air dengan menggunakan perahu sambil mengaduk air dengan dayung mengitari tambak.

Jelaskan manfaat pentingnya ekosistem hutan bagi kehidupan ?

Ekosistem merupakan suatu pola interaksi antara komponen abiotik dan biotik di dalamnya yang saling terkait satu sama lainnya. Ada beragam jenis ekosistem ini yang jika disatukan maka akan membentuk biosfer. Salah satu jenis ekositem yang sangat penting keberadaannya adalah ekosistem hutan. Ia merupakan kelompok ekosistem alamiah daratan yang sering dijuluki “paru-paru bumi”. Salah satu parameter mudah untuk menakar kesehatan bumi adalah dengan mencermati keadaan hutannya. Dan, jika diambil sampel yang ada dewasa ini, bisa kita simpulkan bumi sedang “sakit” sebab semakin hari ekosistem hutan semakin terbatas hanya pada wilayah tertentu saja. Ekosistem hutan adalah kawasan dimana terdapat keanekaragaman yang paling tinggi di daratan. Ia merupakan rumah bagi tumbuhan dan juga hewan. Keberadaannya tak hanya sebagai pendaur udara saja tetapi juga penting karena:
  •  Berfungsi sebagai sarana hidrologis yakni gudang tempat menyimpan air. Hutan memang mampu menyerap air dan embun dan kemudian mengalirkannya ke sungai melalui mata air yang terdapat di kawasan hutan tersebut. Hutan sebagai penadah air akan membuat air hujan tidak tergenang dan sia-sia.
  • Ekosistem hutan berperan sebagai pengunci tanah sehingga menghindarkan dari ancaman bencana alam semacam longsonr juga erosi tanah.
  • Hutan merupakan dapur alami, tempat dimana pepohonan “memasak” unsur hara dan kemudian dialirkan ke sekitarnya. Meski ia berada di daratan, tetapi aliran energi pepohonan yang ada di hutan ini sampai ke tumbuhan yang ada di perairan misalnya di sungai.
  • Hutan merupakan “polisi iklim”. Ia mengatur dengan cara memproduksi oksigen atau o2 melalui dedaunan pohonnya. O2 sangat dibutuhkan manusia, karenanya keberadaan hutan sangat penting. Hutan mendaur ulang co2 (termasuk yang dikeluarkan manusia) yang ada di bumi dan menjadikannya oksigen.
  • Sebagai tempat produksi embrio flora dan fauna untuk memperkaya keanekaragaman hayati. Hutan juga merupakan sarana pertahanan ekosistem lainnya.
  • Hutan bisa berperan sebagai sumber makanan bagi penduduk di sekitarnya sebab pepohonan yang hidup di dalamnya juga menghasilkan sejumlah bahan makanan seperti buah dan lain-lain. Tak hanya itu, jika kita cermat dan bijak, hutan juga menyediakan kayu untuk digunakan manusia mencukupi segala keperluannya.
  • Manfaat ekosistem hutan lainnya adalah sebagai sarana rekreasi. Jika dikelola dengan baik, hutan juga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan.