Salinitas penting diukur pada perairan laut dan payau. Salinitas adalah konsentrasi dari total ion-ion yang terdapat di perairan . Salinitas menggambarkan padatan total di dalam air setelah semua karbonat dikonversi menjadi oksida, semua bromida dan iodida telah diganti oleh klorida, dn semua bahan organik telah dioksidasi. salinitas (kadar garam) menggambarkan kandungan garam-garam yang terlarut dalam air yang membedakan jenis air menjadi tawar, payau dan asin. Salinitas dinyatakan dalam gram/kg atau promil (%0). Salinitas air yang cocok untuk bagi kehidupan dan tertumbuhan krustasea adalah antara 10-30 %0. Salinitas 50 %o udang masih dapat hidup namun pertumbuhannya terhambat. Udang yang kecil masih memerlukan kadar garam 15-25 %0 agar pertumbuhannya optimal, bila umur udang sudah 2 bulan maka kadar garam yang baik untuk pertumbuhannya adalah 25-30 %0. Oleh karena itu salinitas air tambak sebisanya dipertahankan pada 15-30 %0 sebagai salinitas idealnya.
Tambak dengan kadar salinitas lebih dari 28 oC, baik untuk membesarkan udang putih lokal ( P. merguiensis atau P. indicus). Udang (benur), bahkan kadang-kadang banyak juga yang masuk langsung ke dalam petakan tambak bersama air pasang pada musim tertentu. Pada umumnya kenaikan kadar garam terjadi menjelang musim kemarau. Oleh karena itu keberadaan kolam penampungan (kolam tandon) yang berisi air tawar penting, ketika sumber air mengandung salinitas yang tinggi maka dapat diencerkan dengan air pada kolam tandon.
Tambak dengan kadar salinitas lebih dari 28 oC, baik untuk membesarkan udang putih lokal ( P. merguiensis atau P. indicus). Udang (benur), bahkan kadang-kadang banyak juga yang masuk langsung ke dalam petakan tambak bersama air pasang pada musim tertentu. Pada umumnya kenaikan kadar garam terjadi menjelang musim kemarau. Oleh karena itu keberadaan kolam penampungan (kolam tandon) yang berisi air tawar penting, ketika sumber air mengandung salinitas yang tinggi maka dapat diencerkan dengan air pada kolam tandon.
Alat ukur salinitas adalah salinometer dan Refractometer.
Alat yang umum digunakan oleh para petambak baik tambak tradisional, semi intensif, maupun yang intensif adalah Refractometer. Alat ini sangat praktis dibawa ke lapangan dan mudah dioperasikannya. Prinsip kerja Refraktometer ialah memancarkan cahaya yang dilewatkan pada setetes air contoh yang hendak diperiksa, lalu dijadikan petunjuk di dalam alat ini secara tepat dan akurat. Dengan refractometer, bias karena perbedaan suhu tidak terjadi. Pada suhu air berapapun, hasil pengukuran salinitas tetap sama.
Sebelum dipergunakan, terlebih dahulu refractometer dites dengan meneteskan akuades berkadar garam nol. Bila setelah dilihat ternyata ada tanda garis-garis didalamnya tidak menunjukkan pada angka nol, maka putaran pada ujung alat tempat tempat melihat nilai salinitas dapat diputar-putar perlahan sampai garis menunjukkan pada nol tepat. setelah dilakukan kalibrasi, alat refractometer dapat dioperasikan.
Setelah dipergunakan, refractometer harus dikeringkan dengan lap atau kertas tisu. Caranya basahi kain lap atau kertas tisu dengan air suling, lalu lap kaca alat dengan hati-hati dan merata, sehingga butir-butir garam yang ada pada kaca hilang. Pengukuran salinitas sebaiknya dilakukan dua kali sehari agar dapat dijadikan data nilai salinitas tambak kita. Dampak salinitas tinggi, kelarutan DO di dalam air rendah (cepat jenuh), oleh sebab itu pemasangan kincir untuk menyuplai oksigen perlu dilakukan. Untuk tambak tradisional tanpa kincir, petambak dapat mengaduk air dengan menggunakan perahu sambil mengaduk air dengan dayung mengitari tambak.
Alat yang umum digunakan oleh para petambak baik tambak tradisional, semi intensif, maupun yang intensif adalah Refractometer. Alat ini sangat praktis dibawa ke lapangan dan mudah dioperasikannya. Prinsip kerja Refraktometer ialah memancarkan cahaya yang dilewatkan pada setetes air contoh yang hendak diperiksa, lalu dijadikan petunjuk di dalam alat ini secara tepat dan akurat. Dengan refractometer, bias karena perbedaan suhu tidak terjadi. Pada suhu air berapapun, hasil pengukuran salinitas tetap sama.
Sebelum dipergunakan, terlebih dahulu refractometer dites dengan meneteskan akuades berkadar garam nol. Bila setelah dilihat ternyata ada tanda garis-garis didalamnya tidak menunjukkan pada angka nol, maka putaran pada ujung alat tempat tempat melihat nilai salinitas dapat diputar-putar perlahan sampai garis menunjukkan pada nol tepat. setelah dilakukan kalibrasi, alat refractometer dapat dioperasikan.
Setelah dipergunakan, refractometer harus dikeringkan dengan lap atau kertas tisu. Caranya basahi kain lap atau kertas tisu dengan air suling, lalu lap kaca alat dengan hati-hati dan merata, sehingga butir-butir garam yang ada pada kaca hilang. Pengukuran salinitas sebaiknya dilakukan dua kali sehari agar dapat dijadikan data nilai salinitas tambak kita. Dampak salinitas tinggi, kelarutan DO di dalam air rendah (cepat jenuh), oleh sebab itu pemasangan kincir untuk menyuplai oksigen perlu dilakukan. Untuk tambak tradisional tanpa kincir, petambak dapat mengaduk air dengan menggunakan perahu sambil mengaduk air dengan dayung mengitari tambak.
No comments:
Post a Comment