Wednesday, 17 December 2014

Jelaskan interaksi antar populasi dan interaksi antar komunitas?

Interaksi Antar-populasi. Interaksi dalam ekosistem juga melibatkan hubungan di antara populasi. Pola interaksi ini dibagi ke dalam beberapa kelompok yakni:
1) Aleopati, yakni hubungan antara populasi dimana populasi yang satu menghasilkan sejumlah zat yang bisa menghalangi tumbuh dan kembangnya populasi lainnya. Contoh hubungan ini adalah pohon walnut yang jarang ditumbuhi tanaman lainnya di sekitar ia tumbuh sebab ia menghasilkan zat yang bersifat racun atau toksik. Pola hubungan ini disebut juga dengan nama anabiosa.

2) Kompetisi, adalah pola hubungan di antara populasi dimana keduanya memiliki kepentingan yang sama sehingga berujung pada hubungan kompetisi untuk mendapatkan hal yang dituju tersebut. Contoh pola hubungan ini adalah binatang domba, zebra, sapi, kuda juga rusa yang hidup di ekosistem dan saling bersaing mendapatkan rumput sebagai makanan.

Interaksi Antar-KomunitasSecara sederhana, komunitas diartikan sebagai kumpulan populasi yang berbeda di satu tempat yang sama dan saling menjalin interaksi. Misalnya saja hubungan populasi sawah dengan populasi sungai. Di dalam sungai terdapat banyak organisme membentuk populasi, kemudian sistem pangairan dari sungai ke sawah akan mempertemukan antara komunitas sawah dengan komunitas sungai dan akan terjadi peredaran nutrient dari air sungai ke sawah.

Interaksi dalam ekosistem yang melibatkan komunitas sangat kompleks sebab tak hanya melibatkan bermcam-macam organisme tetapi juga melibatkan aliran makanan juga energi. Interaksi antara komunitas ini bisa diamati dengan jelas misalnya pada daur ulang karbon yang melibatkan dua jenis ekosistem yang berbeda misalnya antara ekosistem laut dan juga darat.

Apa yang dimaksud dengan sistem ekologi dan ekosistem hutan?

Satuan pokok ekologi adalah ekosistem atau sistem ekologi yakni satuan kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas makhluk hidup (dari berbagai jenis) dengan berbagai benda mati berimteraksi membentuk suatu sistem. Ekosisitem dicirikan dengan pertukaran materi dan transpormasi energi yang sepenuhnya berlangsung di antara berbagai komponen dalam sistem itu sendiri atau dengan sistem lain diluarnya.

Ekosistem adalah ungkapan pendek untuk sistem ekologi. Bagi beberapa orang, “sistem ekologi merupakan sinonim untuk sistem lingkungan. Aliran energi menghasilkan jaringan-jaringan transfortasi energi yang khas, interaksi umpan balik, dan daur ulang. Jaring-jaring tersebut membentuk hirarki dari transformasi energi yang khas, interaksi umpan balik dan daur ulang. Suatu sitem lingkungan adalag suatu jaringan bagian-bagian komponen dan proses-proses komponen pada skala lingkungan contohnya hutan, sawah , danau , laut, daerah pertanian. Semua areal tersebut biasanya tersusun atas organisme hidup, siklus kimia, aliran air, komponen bumi dan seterusnya.

Suatu ekosistem tersusun dari organisme hidup di dalam suatu area ditambah dengan keadaan fisik yang mana saling berinteraksi. Karena tidak ada perbedaan yang tegas antara ekosistem, maka objek pengkajian harus dibatasi atas daerah dan unsur penyusun. Kegunaan dari pemikiran dalam ekosistem adalah saling keterkaitan antara satu hal dengan hal yang lain, saling

ketergantungan, dan hubungan sebab akibat yang kesemuanya itu membentuk suatu rantai kehidupan yang berkesinambungan. Suatu ekosistem tidak pernah terisolir dari suatu sistem lainnya. Ekosistem bersifat kompleks dan dinamis. Ekosistem terintegrasi oleh arus energi dan benda-benda diantara organisme dan lingkungannya. Ekosistem dengan piramida biomas terbalik harus didukung oleh turnover time secara cepat pada tingkat trofik yang rendah. Sebuah ekosistem memperoleh energi dari suatu sumber, energi tersebut dapat disimpan atau dirubah ke dalam bentuk kerja.

Ekosistem hutan adalah sistem ekologi yang saling terkait antara lingkungan dengan makhluk hidup yang menempati hutan. Menjadi tatanan kesatuan utuh yang tidak terpisahkan atas berbagai unsur kehidupan organisme dan anorganiasme. Organisme berkembang dalam komunitas dan terjalin dalam sebuah sistem dengan lingkungan fisik untuk keperluan kehidupan.

Tuesday, 16 December 2014

Jelaskan proses pengolahan bahan rempah simplisia?

Proses pengolahan bahan rempah yang banyak dilakukan antara lain berupa simplisia, oleoresin, jahe instan, dan banyak lagi produk tradisional yang lain.
a) Simplisia 
Simplisia berdasarkan kodifikasi peraturan perundang-undangan obat tradisional adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat melalui proses yang sederhana yaitu proses pengeringan. Kadar air dari simplisia berkisar antara 8-10 % dimana pada kadar air tersebut, bahan cukup aman dari pencemaran baik oleh jamur maupun mikroba. Proses pengeringan yang dilakukan melalui penjemuran atau menggunakan aliran udara panas. Bahan rempah yang dibuat menjadi simplisia misalnya jahe, kunyit, kencur, temulawak dan lain-lain.

Proses awal pembuatan simplisia dimulai dengan tahap pencucian bahan. Pencucian ini bertujuan untuk membersihkan kotoran yang melekat pada bahan. Proses berikutnya adalah pengecilan ukuran dengan cara mengiris rimpang dengan ketebalan 7-8 mm. Selanjutnya irisan rimpang dijemur di panas matahari hingga kadar air mencapai 8-10 %. Pengeringan dengan sinar matahari sebaiknya dilakukan dalam rumah pengering yang tertutup tetapi sinar matahari dapat menembus ke dalamnya. Rumah pengering ini dibuat sedemikian rupa sehingga menjamin terjadinya sirkulasi udara misalnya melengkapinya dengan blower atau dibuat ventilasi. Jika tidak menggunakan rumah pengeringan, penjemuran dengan sinar matahari dapat menggunakan rak yang ditutup dengan plastik dan harus dibuat sedemikian rupa untuk menjamin sirkulasi udara.

Tanda umum yang dapat digunakan untuk mengetahui bahwa kadar air simplisia kurang dari 10 % yaitu simplisia yang telah dihasilkan mudah untuk dipatahkan. Alas yang dipakai untuk menjemur rimpang cukup sederhana dan hanya memerlukan lantai jemur, yang umum digunakan adalah lantai penjemuran dari semen dan rak penjemuran dari kayu atau bambu. Rimpang jahe yang akan dijemur di sebar secara merata dan pada saat tertentu dibalik agar panas merata dan rimpang tidak retak.

Hal yang perlu diperhatikan dalam proses penjemuran adalah ketebalan tumpukan dari jahe agar proses pengeringan dapat efektif. Penjemuran dengan sinar matahari memiliki kelemahan dimana kita tidak dapat mengontrol suhu dan kelembaban, tergantung keadaan cuaca sehingga yang beresiko pengeringan berlangsung lama dan bahan mudah tercemar akibat lama kontak dengan udara luar. Selain dengan cara penjemuran, proses pengeringan ini dapat menggunakan oven pengering. Kelebihan dari penggunaan oven ini adalah kemudahan dalam mengontrol suhu dan kelembaban sehingga dharapkan waktu yang dibutuhkan untuk proses pengeringan lebih singkat dibandingkan dengan cara penjemuran. Pengeringan dengan menggunakan oven juga dapat meminimalkan resiko kontaminasi karena pada saat pengeringan, bahan tidak kontak dengan udara luar.