- Suhu air akan berfluktuasi tinggi. Hal ini disebabkan pada volume air yang sedikit air akan cepat panas, dan akan cepat juga melepas panas.
- Konsentrasi salinitas air cenderung lebih tinggi, karena penguapan air yang tinggi menyebabkan partikel-partikel garam yang mengendap semakin banyak. Sebagai contoh adalah tambak garam yang airnya sengaja dikeringkan untuk dipanen garamnya.
- Untuk tambak semi intensif dan intensif, kondisi volume air yang kurang menyebabkan kekeruhan air meningkat, karena penggunaan kincir angin akan mengaduk dasar tambak sehingga lumpur akan terangkat.
Tujuan penambahan volume air pada petakan tambak adalah untuk:
- Menambah air yang hilang akibat rembesan dan penguapan (evaporasi)
- Mengencerkan plankton apabila kondisi plankton di kolam dalam keadaan blooming.
- Memperbaiki kondisi parameter kualitas air, khususnya bahan-bahan organik yang terlalu pekat dan zat-zat beracun
Kualitas Air Media Budidaya
Kualitas air tambak yang baik, sudah tentu akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan udang secara optimal. Oleh karena itu kualitas air tambak harus selalu diperiksa dari segi kelayakannya, dan apabila terlihat kecenderungan penurunan kualitas airnya, maka kita harus melakukan langkah-langkah pengelolaan sesuai dengan faktor kualitas air yang mengalami penurunan kualitas tersebut.
Mengapa faktor kualitas air sangat berpengaruh dalam pembesaran krustasea?
- Krustasea merupakan biota air yang sangat peka (kurang dapat beradaptasi) terhadap sebagian besar faktor-faktor kualitas air, terutama terhadap bahan-bahan beracun. Bandingkan dengan ikan. Sebagai contoh banyak jenis ikan yang tahan terhadap bahan-bahan beracun seperti ikan bandeng (Chanos chanos).
- Kondisi kualitas air yang buruk dapat memicu berkembangnya penyakit. Mungkin kalian masih ingat teori hubungan antara inang, fathogen, dan kualitas air, yang berpengaruh terhadap perkembangan penyakit di perairan, dalam hal ini penyakit di tambak.
- Faktor kualitas air juga berpengaruh terhadap kesuburan perairan akibatnya kelimpahan plankton. Dengan demikian berarti pakan alami yang diharapkan tidak akan tersedia dengan jumlah yang cukup. Salah satu contoh faktor yang berpengaruh terhadap kesuburan perairan tersebut adalah pH. Apabila pH perairan rendah maka nutrien yang ada di perairan tidak akan direspon dengan baik oleh plankton untuk kebutuhan fotosintesis, sehingga plankton tidak akan berkembang.
No comments:
Post a Comment