Friday, 14 November 2014

Biografi Cut Nyak Mutia

Banyak sekali tokoh-tokoh pahlawan yang berjuang dalam mewujudkan kemerdekaan di Indonesia mereka dengan gigih dan berani melawan para penjajah yang ingin merebut tanah tumpah darah Indonesia ini,pahlwan tidak harus seorang laki-laki yang gagah berani akan tetapi seorang perempuan juag bisa menjadi seorang pejuang dan pahlawan  melawan para musuh  dengan senjata banyak sekali pejuang wanita Indonesia yang gugur dimedan perang demi mengusir para penjajah.berikut ini adalah mengenai biografi Cut Nyak Mutia seorang pahlawan wanita dari daerah aceh agar kita bisa tahu dan mengenalnya.

Biografi Cut Nyak Mutia


Cut Nyak Meutia
  • Lahir: Keureutoe, Pirak, Aceh Utara, tahun 1870
  • Meninggal: Alue Kurieng, Aceh, 24 Oktober 1910
  • Agama: Islam
  • Suami:  pertama: Teuku Chik Di Tunong; kedua, Pang Nanggroe.
  • Ayah: Teuku Ben Daud Pirak
  • ibu: Cut Jah
  • Cut Nyak Meutia dilahirkan di Keureutoe, Pirak, Aceh Utara, tahun 1870, beliau adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Aceh selain Cut nyak dhien.

Cut Meutia mulai melawan Belanda pada saat menjadi istri dari Teuku Chik Muhammad atau yang lebih dikenal dengan nama Teuku Chik Di Tunong. Namun pada bulan Maret 1905, Chik Tunong berhasil ditangkap Belanda dan dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe. Sebelum meninggal, Teuku Chik Di Tunong berpesan kepada sahabatnya Pang Nanggroe agar mau menikahi istrinya dan merawat anaknya Teuku Raja Sabi.

Sesuai wasiat suaminya maka Cut Meutia kemudian menikah dengan Pang Nanggroe dan bergabung dengan pasukan lainnya dibawah pimpinan Teuku Muda Gantoe. Pada suatu pertempuran dengan Korps Marechausée di Paya Cicem, Cut Meutia dan para wanita melarikan diri ke dalam hutan. Pang Nagroe sendiri terus melakukan perlawanan hingga akhirnya tewas pada tanggal 26 September 1910.

Perjuangan melawan penjajahpun Cut Meutia lakukan bersama sisa-sisa pasukannya. Ia menyerang dan merampas pos-pos kolonial sambil bergerak menuju Gayo melewati hutan belantara. Namun pada tanggal 24 Oktober 1910, Cut Meutia bersama pasukkannya bentrok dengan Marechausée di Alue Kurieng. Dalam pertempuran itu Cut Meutia gugur.

No comments:

Post a Comment